Dapatkan Keuntungan Halal

Rabu, 28 Desember 2011

Laporan Praktikum Biologi Parasitologi Modul 3


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Parasitologi adalah ilmu yang mempelajari jasad- jasad yang hidup untuk sementara atau tetap di dalam atau pada permukaan jasad lain dengan maksud untuk mengambil makanan sebagian atau seluruhnya dari jasad itu.
Siapa tak kenal makhluk bernama nyamuk? Serangga yang satu ini pasti sangat dikenal oleh manusia. Antara nyamuk dan manusia, bisa dikatakan, hidup berdampingan, bahkan nyaris tanpa batas. Hanya sayangnya, berdampingannya manusia dengan nyamuk bukan dalam makna positif, yakni terciptanya simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan. Yang terjadi, kehadiran nyamuk dianggap mengganggu kehidupan umat manusia. Meski jumlah nyamuk yang dibunuh manusia jauh lebih banyak daripada jumlah manusia yang meninggal karena nyamuk, perang terhadap nyamuk seolah menjadi kegiatan tak pernah henti yang dilakukan oleh manusia.
Nyamuk Anopheles bisa menyebabkan penyakit malaria. Nyamuk ini suka menggigit dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut, dan jarum yang dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit jenis plasmodium ditandai demam berkala, menggigil dan berkeringat. Penyakit ini dapat mengakibatkan kematian bagi penderitanya.
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa yang disebut Plasmodium, yang dalam salah satu tahap perkembang biakannya akan memasuki dan menghancurkan sel-sel darah merah. Plasmodium yang menyebarkan penyakit malaria berasal dari spesies Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan Plasmodium knowlesi.

B.     Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mendapatkan pecimen darah untuk keperluan pemeriksaan hematologi, kimi klinis maupun serologis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Plasmodium falciparum
Plasmodium falciparum mempunyai sifat – sifat tertentu yag berbeda dengan species lainnya, sehingga diklasifikasikan dalam subgenus laveran.
Plasmodium falciparum mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom             : Haemosporodia
Divisio                  : Nematoda
Subdivisio          : Laveran
Kelas                    : Spotozoa
Ordo                    : Haemosporidia
Genus                                 : Plasmodium
Species               : Falcifarum
Parasit ini ditemukan didaerah tropic, terutama di Afrika dan Asia Tenggara. Di Indonesia parasit ini terbesar di seluruh kepulauan. Siklus seksual Plasmodium falciparum dalam nyamuk sama seperti pada Plasmodium yang lain. Siklus berlangsung 22 hari pada suhu 20o C, 15 – 17 hari pada suhu 23o C dan 10 – 11 hari pada suhu 25o C – 28o C. pigmen pada obkista berwarna agak hitam dan butir butinya relative besar, membentuk pola pada kista sebagai lingkaran ganda sekitar tepinya, tetapi dapat tersusun sebagai lingkaran kecil dipusat atau sebagai garis lurus ganda. Pada hari ke- 8 pigmen tidak tampak kecuali beberapa butir masih dapat dilihat. Pada malaria Falciparum ada tiga macam penyulit :
1.       Malaria serebral dapat dimulai secara lambat atau mendadak setelah gejala permulaan.
2.       Malaria algida menyerupai syok/renjatan waktu pembedahan.
3.       gejala gastro-intestinal menyerupai disentri atau kolera.
Malaria falciparum berat adalah penyakit malaria dengam P.falciparum stadium aseksual ditemukan di dalam darahnya, disertai salah satu bentuk gejala klinis tersebut dibawah ini (WHO, 1990) dengan menyingkirkan penyebab lain (infeksi bakteri atau virus) :
1.       malaria otak dengan koma (unarousable coma)
2.       anemia normositik berat
3.       gagal ginjal
4.       Edema paru
5.       Hipoglikemia
6.       Syok
7.       Perdarahan spontan/DIC (disseminated intravascular coagulation)
8.       kejang umum yang berulang.
9.       Asidosis
Hemolisis intravascular secara besar-besaran dapat terjadi dan memberikan gambaran klinis khas yang dikenal sebagai “blackwater fever” atau febris iktero-hemoglobinuria. Gejala dimulai dengan mendadak, urin berwarna merah tua samapi hitam, muntah cairan yang berwarna empedu, ikterus, badan cepat lemah dan morolitasnya tinggi. Pada “blackwater” parasit sedikit sekali, kadang-kadang tidak ditemukan dalam darah tepi.

B.     Plasmodium Vivax
Protozoa ini adalah heteroxegenous, dimana merozoit diproduksi didalam hospes vertebrata dan sporozoit berkembang dalam hospes invertebrata. Malaria sangat berperan penting dalam jatuh bangunnya suatu bangsa dan telah membunuh jutaan orang diseluruh dunia.
Sekitar 90 negara telah berusaha melakukan pemberantasan penyakit malaria ini, dan sampai sekarang masih merupakan penyakit yang penting dalam aspek ekonomi maupun korban kematian penduduk. Kemajuan telah diperoleh dalam usaha pemberantasan penyakit ini. Diantara tahun 1948-1965 sejumlah kasus malaria dapat dikurangi, total sekitar 350 juta menjadi tinggal 100 juta. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, pemebrantasan daerah endemik malaria telah diseleaikan.
Kingdom              : Haemosporodia
Divisio                  : Nematoda
Subdivisio          : Laveran
Kelas                    : Spotozoa
Ordo                    : Haemosporidia
Genus                                 : Plasmodium
Family                  : plasmodiidae
Species               :P. Vivax
Plasmodium vivax hanya menyerang erytrocyt muda (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang/tidak mampu menyerang erytrocyt yang masak. Segera setelah invasi kedalam erytrocyt langsung membentuk cincin., cytoplasma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”. Infeksi terhadap erytrocyt lebih dari satu trophozoit dapat terjadi tetapi jarang. Pada saat trophozoit berkembang erytrocyt membesar, pigmennya berkurang dan berkembang menjadi peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik) tersebut akan terlihat bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya. Cincin menempati 1/3-1/2 dari erytrocyt dan trophozoit menempati 2/3 dari sel darah merah tersebut selama 24 jam. Granula hemozoin mulai terakumulasi sesuai dengan pembelahan nucleus dan terulang lagi sampai 4 kali, terdapat 16 nuclei pada schizont yang masak. Bila terjadi imunitas atau diobati chemotherapi hanya terjadi sedikit nyclei yang dapat diproduksi. Proses schizogony dimulai dan granula pigmen terakumulasi dalam parasit. Merozoit yang bulat dengan diameter 1,5 um langsung menyerang erytrocyt lainnya. Schizogony dalam erytrocyt memakan waktu 48 jam.
Beberpa merozoit berkembang menjadi gametocyt, dan gametocyt yang masak mengisi sebagian besar erytrocyt yang membesar (10um). Sedangkan mikrogametocyt terlihat lebih kecil dan biasanya hanya terlihat sedikit dalam erytrocyt. Gametocyt memerlukan 4 hari untuk masak. Perbandingan antara macro:microgametocyt adalah 2:1, dan salah satu sel darah kadang diisi keduanya (macro+micro) dan schizont.
Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst dapat membunuh nyamuk itu sendiri sebelum oocyt berkembang menjadi sporozoit.

BAB III
METODOLOGI

A.    Waktu Pelaksanaan
Hari/ Tanggal           : Rabu, 14 Desember 2011
Waktu                      : 14.30 sampai selesai WITA
Tempat                     : Laboratorium Biodeversity FMIPA UNTAD

B.     Alat dan Bahan
a.      Alat
1.      Mikroskop
2.      Jarum suntik 25 cc
3.      Pipet tetes
4.      Kapas steril
5.      Kaca Objek dan de glass
6.      Tissue
b.      Bahan
1.      Alkohol 70%
2.      Larutan eosin
3.      Sampel darah vena

C.    Prosedur Kerja
1.        Membersihkan darah vena mediana cubiti dengan alcohol 70% dan membiarkannya menjadi kering kembali.
2.        Memasang ikatan pembendung  diatas fossa cubiti dan meminta teman yang diambil sampel darahnya untuk mengepal dan membuka tangannya beberapa kali agar vena terlihat jelas.
3.        Menegangkan kulit diatas vena dengan jari tangan kiri agar vena tidak bergerak
4.        Menusuk kulit diatas vena dengan jarum suntik dengan tangan kanan sampai menembus lumen vena
5.        Melepaskan tourniquet dan mengambil darah secukupnya.
6.        Menaruh kapas diatas jarum dan mencabut jarum secara perlahan.
7.        Meneteskan sampel darah yang diambil dari jarum suntik diatas kaca objek dan menutupnya dengan deglass.
8.        Mengamati sampel darah dibawah mikroskop.

























BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini yaitu :
No.
Sampel
Jenis Protozoa
Gambar
1.
Darah vena I
Plasmodium falcifarum





2.
Darah vena II
Plasmodium vivax


 

















B.     Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pasien yang terinfeksi penyakit malaria dapat dilakukan diagnose dengan cara mengambil sampel darah orang tersebut dan melihatnya dibawa mikroskop apakah terdapat plasmodium atau tidak. Pada praktikum ini di ambil sampel dari praktikan atau orang yang di duga terinfeksi malaria. Dari tiga orang dijadikan sebagai sampel, ternyata terdapat satu sampel darah yang telah terinfeksi malaria yaitu pada sample darahnya terdapat plasmodium falciparum dan plasmodium vivax, sampel darah di ambil pada bagian darah vena.
1.      Plasmodium Falciparum
falciparum menyebabkan penyakit malaria falsifarum. Manusia merupakan hospes perantara parasit ini dan nyamuk Anopheles betina menjadi hopses definitifnya atau merupakan vektornya. Masa tunas intrinsic malaria falciparum berlangsung antara 9-14 hari. Penyakitnya mulai dengan sakit kepala, punggung dan ekstremitas, perasaan dingin, mual, muntah atau diare ringan. Demam mungkin tidak ada atau ringan dan penderita tidak tampak sakit; diagnosis pada stadium ini tergantung dari anamosis tentang kepergian penderita ke daerah endemic malaria sebelumnya. Penyakit berlangsung terus, sakit kepala, punggung dan ekstremitas lebih hebat dan keadaan umum memburuk. Pada stadium ini penderita tampak gelisah, pikau mental (mentral cunfuncion). Demam tidak teratur dan tidak menunjukkan perodiditas yang jelas.
Diagnosis malaria falcifarum dapat dibuat dengan menemukan parasit trofozoit muda ( bentuk cincin ) tanpa atau dengan stadium gametosit dalam sediaan darah tepi. Pada autopsy dapat ditemukan pigmen dan parasit dalam kapiler otak dan alat-alat dalam.

2.      Plasmodium Vivax
Spesies plasmodium ini menyebabkan penyakit “Malaria tertiana benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah berdasarkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama , sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3. Penyakit banyak terjadi di daerah tropik dan sub tropik, kejadian penyakit malaria 43% disebabkan oleh P. vivax.. Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap erythrocyt. Kejadian relaps terciri dengan pasien yang terlihat normal (sehat) selama periode laten. Terjadinya relaps juga erat hubungannya dengan reaksi imunitas dari individu.
Malaria Tersiana (Plasmodium Vivax) biasanya menginfeksi eritrosit muda yang diameternya lebih besar dari eritrosit normal. Bentuknya mirip dengan plasmodium Falcifarum, namun seiring dengan maturasi, tropozoit vivax berubah menjadi amoeboid. Terdiri dari 12-24 merozoit ovale dan pigmen kuning tengguli. Gametosit berbentuk oval hampir memenuhi seluruh eritrosit, kromatinin eksentris, pigmen kuning. Gejala malaria jenis ini secara periodik 48 jam dengan gejala klasik trias malaria dan mengakibatkan demam berkala 4 hari sekali dengan puncak demam setiap 72 jam.














BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan praktikum ini yaitu :

B.     Saran
Adapun saran yang dapat saya ajukan yaitu, sebaiknya untuk praktikum selanjutnya efisiensi waktu sangat diharapkansehingga waktu praktikum sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.














DAFTAR PUSTAKA

Adam, Sry Amsunir, 1992, mikrobiologi dan parasitologi untuk perawat, Jakarta; EGC.
Indan Entjan, 2001, mikrobiologi dan parasit untuk perawat, Bandung; Citra Aditya Bakri.
Margono, Sri, 1998, parasitologi kodekteran, Jakarta; FKUI
J.M.Gibson,MD, 1996. Mikrobiologi dan patologi modern untuk perawat, Jakarta, EGC
Harold W Brown, 1983, Dasar-dasar parasitologi klinik, Jakarta, PT. Gramedia.

















LEMBAR ASISTENSI

NAMA            ; HAERIA
STAMBUK    : G 401 08 006
KELOMPOK : 4

HARI/TANGGAL
CATATAN
PARAF


































PRAKTIKUM II
PEMERIKSAAN FESES


 








Nama                   : Haeria
Stambuk     : G 401 08 006
Kelompok  : IV
Asisten       : Arif rahman jabal, S.Si




JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHYAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO
2011